Selasa, 03 Maret 2015

PENTINGNYA TAHSIN AL-QUR’AN (tulisan ke-2)
Pentingnya Membaca Dengan Tartil. 1. Bukti Ketakwaan. Allah memerintahkan kepada semua manusia untuk bertaqwa kepadaNya dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Menjalankan perintah Allah dalam hal apa saja, di mana saja dan kapan saja. Diantara perintah Allah adalah membaca Al-Qur`an dengan tartil seperti Nabi membacanya sebagaimana kaidah ilmu tajwid. Allah berfirman: ….Ï È@Ïo?u‘ur tb#uäöà)ø9$# ¸x‹Ï?ös? ÇÍÈ '….Dan bacalah Al Quran itu dengan tartil.' (QS. Al-Muzammil : 4 ) Makna 'Tartil' dalam ayat di atas menurut Ali bin Abi Thalib adalah memperbaiki bacaan huruf dan mengetahui tempat berhenti (Nihayatul qoulil mufid: Muhammad Makky Nashr). Sedangkan menurut Ibnu Katsir, tartil adalah membaca Qur`an dengan pelan dan hati-hati karena akan membantu mempermudah memahaminya (Tafsir al-Qur`an al-Azhiim: Ibnu Katsir). Maka orang yang membaca Qur`an dengan tartil berarti telah membuktikan sebagian dari ketakwaan kepada Allah swt. Orang yang bertaqwa akan mendapatkan balasan dari Allah baik di dunia maupun di akhirat.
2. Menggugurkan Dosa. Berdasarkan surat Al-Muzzammil: 4 di atas para ulama` sepakat (tidak ada perbedaan) bahwa mengamalkan (mempraktekkan) ilmu tajwid, membaca Al-Qur`an dengan tartil hukumnya adalah fardhu 'ain, yaitu wajib ditunaikan oleh setiap muslim (Nihayatul qoulil mufid). Dalam ilmu fiqih, wajib adalah amalan yang jika dikerjakan mendapat pahala, dan jika ditinggalkan mendapat dosa. Imam Ibnu al-Jazari berkata: Membaca Al-Qur`an dengan tajwid (tartil) hukumnya wajib, siapa yang membacanya tidak dengan tajwid maka ia berdosa, karena Allah menurunkannya (pada Rasul) dengan tajwid, demikian juga A-Qur`an sampai kepada kita dengan tajwid'('Uddatul Qori: Syeikh Abdur rahman at-Thahruni). Bagi kita yang berusaha untuk membaca Qur`an sesuai dengan tajwid, diiringi dengan belajar tahsin /tajwid maka akan terselamatkan dari dosa bahkan mendapat pahala, insyaallah.
3. Menyempurnakan Sholat. Membaca Al-Qur`an dengan bertajwid di dalam sholat, baik surat Al-Fatihah maupun surat sesudahnya, akan menambah kesempurnaan dan nilai sholat di hadapan Allah swt. Bahkan jika yang dimaksud adalah surat Al-Fatihahnya maka dapat mempengaruhi sahnya sholatnya karena Al-Fatihah adalah rukun sholat. Allah memerintah agar kita mengerjakan sholat dengan sesempurna mungkin :    •     ‘ Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'' (QS. . Al-Baqarah: 43). Perintah-perintah sholat dalam Al-Qur`an kebanyakan menggunakan kalimat aqim atau aqimuu yang artinya kerjakan dengan sempurna, bukan sekedar terlaksana, tapi terlaksana dengan baik (Tafsir Al-Mishbah: Prof. Quraisy syihab). Ibnu Abbas menafsirkan kalimat aqimus sholah dengan menyempurnakan ruku`, sujud, bacaan (Qur`an) dan khusyu' (Tafsir al-Qur`an al-'Azhim: Ibnu Katsir). Dengan demikian semakin baik bacaan Qur`an seseorang dalam sholat maka akan menambah kesempurnaan sholatnya. Semakin baik dan sempurna sholat seseorang maka insyaallah akan semakin besar pahala dan semakin memperbesar kemungkinan diterima oleh Allah, walaupun urusan pahala dan penerimaan ibadah adalah hak Allah swt. -(bersambung, insyaallah) M. Syamsul Hadi, SQ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar