KEGIGIHAN
SYETAN
oleh: M. Syamsul Hadi
Sejak pertama kali syetan divonis
bersalah karena tidak mentaati Allah untuk bersujud menghormati Nabi Adam,
mereka berjanji akan senantiasa menggoda manusia. Mereka dengan gigih dan
semangat akan menggoda manusia dengan berbagai cara dan sampai nanti di hari
kiyamat. Hal ini dapat kita lihat paling tidak dari ayat :
“ Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari
muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau
tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”. (Al-A`raf: 16-17)
Kalau kita pahami ayat di atas menunjukkan betapa gigih dan bersemangatnya
syetan dalam menggoda manusia. Apabila gagal dari satu jalan maka mereka akan
menggoda dari jalan lain, dan jika jalan lain itu gagal juga maka mereka cari
lagi dari jalan lain, dan begitu seterusnya. Mereka tidak akan pernah berhenti
mencari-cari celah agar propagandanya berhasil. Dan bahkan mereka saling
bekerja sama dengan sesama syetan, bahkan dengan manusia juga, saling
membisikkan untuk menyesatkan manusia (Al-An`am: 113). Syetan tidak akan putus
asa dari usaha menggelincirkan manusia dari jalan kebenaran hingga mereka sama-sama
masuk neraka. Allah berfirman :
“Sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), Karena sesungguhnya
syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni
neraka yang menyala-nyala”(35. Fathir: 6)
Banyak ulama` merumuskan
langkah-langkah syetan dalam menggoda manusia dari sudut pandang yang
berbeda-beda. Diantaranya adalah Syekh Ibnu Qayyim Al-Jauzi menjelaskan bahwa langkah-langkah
atau tahapan yang ditempuh syetan untuk menyesatkan manusia dengan 6 langkah
sebagai berikut :
Pertama: setan berusaha agar manusia menjadi kafir atau
musyrik.
Tidak sedikit diantara orang yang semula beragama Islam tapi karena
terdesak ekonomi hingga ia pindah ke agama lain karena mendapat bantuan dari
misionaris Kristen. Bantuan yang biasa mereka berikan adakalanya berupa bahan
makanan, pakaian, biaya pendidikan, pengobatan, keuangan dan sebagainya. Kalau
pun tidak sampai pindah agama, banyak orang islam yang sudah berbuat syirik dan
kurofat dengan menduakan Allah dalam kekuasaan. Perhatikan sebagian mereka yang
mempunyai kepercayaan adanya kekuatan ghaib di balik benda-benda mati seperti
cincin, keris, pepohonan dan bahkan kuburan. Mereka beranggapan bahwa
benda-benda itu dapat memberikan keberuntungan atau menolak musibah. Ada juga
yang mengikuti mitos-mitos dengan mengharuskan diri untuk melakukan
perbuatan-perbuatan tertentu dengan keyakinan kalau tidak melakukannya takut
akan mendapat mushibah tertentu. Atau sebaliknya jika melakukan amalan tertentu
ia yakin akan mendapatkan apa yang ia inginkan. Padahal amalan atau perbuatan
itu tidak diajarkan dalam Islam baik berdasarkan dalil umum (ijmaly) maupun dalil
khusus. Hal ini seperti banyaknya mitos-mitos seputar kehamilan, kelahiran,
pernikahan dan kematian misalnya ari-ari bayi yang dikubur ditanah harus
disertai dengan kembang tujuh rupa, pensil, kertas, jarum jahit dan sebagainya.
Tahap kedua: yaitu tahapan bid’ah (mengada-ada
dalam urusan agama).
Manusia
dibuatnya untuk membuat dan menerapkan bid’ah. Bid’ah
adalah membuat amalan ibadah ritual yang baru yang bertentangan dengan apa yang
disyariatkan Allah dan Rasulnya, baik mengurangi, menambah atau mengubah apa
yang sudah ditentukan. Misalnya dulu pernah ada sebuah kelompok di Jawa Timur
yang mengubah bacaan sholat dengan membaca terjemahannya yaitu dengan bahasa
Indonesia. Padahal bacaan dan gerakan sholat sudah ditentukan dalam hadits. Ada
juga orang yang mengharuskan membaca surat Al-Fatihah dari ayat 1 – 7 dengan
sekali nafas ketika membacaanya untuk pengobatan. Padahal tidak ada dalil yang
mengharuskan begitu, bahkan lebih afdhal bernafas setiap ayatnya, dan ini lebih
memungkinkan terpenuhinya hokum-hukum tajwid.
Tahap ketiga: yaitu tahap kabaa-ir, berupa
dosa-dosa besar.
Jika orang
tersebut selamat dari bid`ah maka dimulailah tahap ketiga yaitu godaan dosa besar. Yang
termasuk dosa besar antara lain adalah menyekutukan Allah (bahkan dosa paling
besar), durhaka pada orang tua, membunuh, mencuri (termasuk korupsi dan
pencucian uang),berzina, minum-minuman keras (termasuk narkotika) dan berjudi. Di
zaman yang semakin canggih sekarang ini para syetan juga semakin canggih cara
menggodanya. Kalau zaman dulu orang berjudi harus saling bertemu di satu meja
di tambah beberapa alat-alat judi. Tapi di zaman sekarang perjudian dapat
dilakukan tanpa harus bertemu di satu meja misalnya dengan laptop melalui
internet, atau melalui HP. Pencurian bisa dilakukan dengan menggesekkan kartu
ATM, bahkan bisa mencuri pulsa melalui HP.
......................... bersambung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar