Rabu, 07 Oktober 2015

METODE MENGHAFAL AL-QURAN DENGAN MUSHAF 'TIKRAR'
Mushhaf Al-Quran dengan metode Tikrar ini adalah bentuk sistematisasi dari cara menghafal Al-Quran yang paling tua dan yang paling banyak diamalkan oleh para huffazh (penghafal) sejak zaman dulu hingga sekarang.
Rasul bersabda: 'Peliharalah selalu Al-Quran, demi Dzat Yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh dia lecih cepat hilang (lepas) dari pada onta yang terikat' (HR. Bukhari)
Menurut pensyarah hadits , maksud memelihara Al-Quran' adalah dengan mengulang-ulang bacaannya secara terus menerus.
Kata Syeikh Al-Iraqy, para santri tahfizh di masjid Nabawi dan masjidil Haram juga tikrar (mengulang-ulang) sekurang-kurangnya sebanyak 40 kali.
Dari dasar itulah, Syamil Quran menyusul metode menghafal quran dengan pengulangan yang dipadukan dengan mushaf Al-Qurannya. Tujuannya agar para pembaca Al-Quran bisa hafal tanpa menghafalkannya karena sering mengulang membacanya, dengan syarat metode ini dijalankan dengan sebenar-benarnya. 












Jumat, 28 Agustus 2015

AGAR ANAK CINTA QUR`AN - (ke2 )

AGAR ANAK CINTA QUR`AN

( tulisan ke 2 )


5.    Bercerita yang bersumber dari Qur`an.
Diantara hal yang disukai anak adalah mendengarkan dongeng atau cerita. Sampaikan cerita-cerita yang bersumber dari Al-Qur`an seperti cerita para nabi dan cerita orang-orang zaman dahulu. Bahkan hal-hal atau cerita berkaitan dengan binatang-binatang yang disebutkan dalam Al-Qur`an seperti gajah (Al-Fiil), laba-laba (Al-Ankabut), semut (An-Naml), tawon (An-Nahl), burung (kisah Nabi Sulaiman dan kisah Habil-Qobil), ikan paus (kisah nabi Yunus), dan lain-lain. Cerita yang disampaikan jangan hanya alur cerita saja, tapi berikan juga pesan moralnya serta adaptasikan dengan kondisi kekinian. Dan jangan lupa sebutkan bahwa cerita ini ada dalam Al-Qur`an, apalagi kalau ketika bercerita sambil memegang mushaf. Hal ini sekaligus untuk menunjukkan bahwa Qur`an itu cukup menyenangkan karena tidak hanya bermuatan tentang sholat, dzikir, perintah dan siksa.
6.    Bermain dengan nuansa Qur`an.
Dunia anak adalah dunia bermainan. Karena itu hendaknya sisipkan materi ke-Qur`an-an di tengah permainan anak. Misalnya dengan tebakan nama-nama surat, perintah melanjutkan potongan ayat, mewarnai huruf-huruf hijaiyah atau kaligrafi. Permainan ini bisa dipadukan dengan alat-alat mainan seperti bola, bowling, kartu-kartu, dadu, ular tangga dan sebagainya. Jadikan suasana bermain anak tidak hanya asal menyenagkannya, tapi juga ada nilai pendidikan termasuk pembelajaran Al-Qur`an. Dengan demikian bisa bermain sambil belajar Al-Qur`an, dan belajar Al-Qur`an sambil bermain.


7.    Memberi penghargaan.
Kiat meningkatkan motivasi anak agar senang dan mencintai Al-Qur`an antara lain dengan memberikan penghargaan atas prestasi Qur`annya. Penghargaan bisa diberikan walaupun dengan prestasi yang kecil dan dengan penghargaan yang kecil pula. Penghargaan bisa berupa hadiah kue, mainan, uang, buku cerita, kesempatan nonton TV, jalan-jalan. Bahkan pujian lisan dan isyarat jempol bisa menjadi hadiah yang murah meriah bagi anak. Kapan kita memberi hadiah? Yaitu antara lain saat anak bisa menjawab membaca Iqra` dengan lancar, baru naik jilid, nambah hafalan, meraih juara saat lomba baca Qur`an, dan sebagainya. Ini untuk memberi meyakinkan bahwa dekat dengan Al-Qur`an itu akan mendatangkan manfaat. Di dunia saja sudah mendapat penghargaan, apa lagi nanti di akhirat, hadiah dari Allah jauh lebih besar dari pada hadiah dari manusia.
Bukankah di dalam Al-Qur`an, Allah juga banyak memberikan janji hadiah berupa pahala pada orang-orang yang beramal sholeh?
8.    Belajar (membaca) Al-Qur`an dengan metode yang menyenangkan.
Mengajarkan membaca Al-Qur`an hendaknya dengan metode atau cara yang bervariasi hingga tidak membosankan. Jangan memaksakan untuk terus belajar jika anak sudah tidak konsentrasi atau kelelahan. Bahkan berikan libur atau tidak belajar pada saat di mana anak sedang tidak mud, lagi emosi, sedang marah, dan sebagainya. Hindari kata-kata kasar atau bentakan jika anak sulit mudah lupa atau sukar menyebutkan huruf-hurufnya. Jangan paksakan anak agar dapat membaca dengan tartil dan fasih seperti fasihnya orang dewasa karena fungsi alat artikulasi (lidah, gigi, tenggorokan, dll) di mulut memang masih terbatas kemampuannya.
9.    Orang tua menjadi contoh.
Orang tua harus menjadi contoh atau teladan bagi anak-anaknya. Orang tua yang cinta Qur`an dan rajin membacanya, insyaallah menular pada anaknya jika anaknya memang diarahkan agar mencontohnya. Bukankah pepatah bilang “Buah jatuh tidak jatuh jauh dari pohonnya” atau “Kacang ora ninggal lanjaran”.


10.              Berdoa kepada Allah.
Sekuat apapun kita berusaha dan sebesar apapun modal yang kita keluarkan agar anak-anak mencintai Al-Qur`an dan menjadi anak berakhlaq qur`ani, tapi kalau tidak mendapat pertolongan dari Allah maka hal itu akan sulit terwujud. Karena hendaknya kita senantiasa berusaha dan berdoa kepada Allah agar dikarunaiai anak-anak yang mencintai dan mengamalkan Al-Qur`an.

Semoga kiat-kiat ini dapat bermanfaat bagi para orang tua yang mendambakan putra-putri yang mencintai Al-Qur`an. Amin.

M. Syamsul Hadi, SQ.

------------------------------------
Kios Quran Online
SMS /WA = 081310892113
BB   = 56CC6ADD
FB   = syamsul hadi
Blog = kiosquranonline.blogspot.com
Alamat= Permata Regensi – Cibitung - Bekasi





Kamis, 27 Agustus 2015

AGAR ANAK CINTA QUR`AN

AGAR ANAK CINTA QUR`AN

(M. Syamsul Hadi)


Adalah merupakan kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi orang tua jika mereka dikaruniai anak-anak yang sholeh dan sholehah. Anak sholeh yang ketika masih anak-anak menyejukkan mata, ketika dewasa meringankan bebannya bahkan merawatnya, dan di akhirat menjadi tabungan pahala di sisi Allah taala. Namun untuk mewujudkan keinginan tersebut membutuhkan usaha maksimal dan dimulai sejak dini. Usaha yang dimaksud adalah pendidikan mental dan moral yang berbasis Al-Qur`an sebagai sumber petunjuk hidup dari Dzat yang menciptakan kita dan anak kita yaitu Allah.
Maka langkah yang harus kita lakukan adalah bagaimana agar anak senantiasa dekat dengan Al-Qur`an dan berinteraksi dengannya dalam berbagai sisi. Kita ingin anak-anak rajin belajar Al-Qur`an, membaca, menghafal dan mengamalkan ajarannya. Tapi semua ini akan sulit terwujud kalau tidak diawali dengan menumbuhkan rasa cinta si anak pada Al-Qur`an. Kalau cinta Quran sudah tertanam maka akan mudah bagi orang tua untuk mengarahkan putra-putrinya agar rajin belajar Al-Qur`an, membacanya, berprilaku qur`ani, ucapannya qur`ani dan sebagainya. Sebaliknya kalau anak belajar Al-Qur`an hanya karena tekanan dan paksaan orang tua maka hasilnya tidak akan optimal.
Berikut beberapa kiat agar anak kita cinta Al-Qur`an :


1.    Memulai sejak dalam kandungan.
Penanaman cinta Qur`an hendaknya dimulai sejak anak masih dalam kandungan dengan cara membiasakan memperdengarkan bacaan Al-Qur`an selama masa kandungan. Wajar kalau sebagian orang tua menyakini akan manfaat membaca surat-surat tertentu saat wanita sedang hamil, walaupun surat apapun yang dibaca adalah bagus, bahkan bagi yang tidak hamilpun juga bagus karena bagian dari ibadah. Dalam penelitian modern telah diyakini bahwa bayi yang masih di dalam kandungan sudah dapat mendengar dan merespon suara maupun sentuhan dari luar perut ibunya. Karena itu para psicolog menganjurkan agar calon bayi sering diperdengarkan music-musik (klasik) atau mengajak dialog atau memberikan sentuhan-sentuhan ringan pada perut ibu. Kalau suara yang dibuat oleh manusia (music dan ucapan) saja bermanfaat bagi bayi dalam kandungan, apalagi bacaan Al-Qur`an yang langsung datang dari Allah. Dan ini ternyata tidak bertentangan dengan Al-Quran bahwa pendengaran calon bayi sudah berfungsi sejak dalam kandungan :
“Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (32. As-Sajdah: 9)
2.    Melanjutkannnya setelah dilahirkan.
Kebiasaan memperdengarkan Al-Qur`an pada saat hamil hendaknya tidak putus atau berhenti pada saat si bayi sudah dilahirkan agar memori (ingatan) dan kesenangan anak pada Al-Qur`an tetap terjaga. Hal ini bisa dilakukan misalnya mendekatkan posisi bayi pada saat orang tua sedang  membaca Qur`an. Mengantarkan tidurnya anak sambil membaca Qur`an walaupun sambil rebahan, tidak sambil bernyanyi ‘nina bobo’ atau lagu-lagu yang lainnya. Ketika menimang-nimang bayipun juga lebih baik dengan iringan bacaan Al-Qur`an. Kalau mulut orang tua sudah kecapean maka bisa dilanjutkan dengan bacaan murottal dari HP, VCD, kaset, radio dan sebagainya.


3.    Mengoptimalkan panca indra.
Seiring dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan jiwa serta fungsi panca indranya, hendaknya bentuk interaksi dengan Al-Qur`an harus ditingkatkan tidak sebatas mendengarkannya saja. Optimalkan panca indra balita untuk menjalin hubungan kontak dengan Quran. Bagi anak yang belum bisa berbicara, optimalkan indra penglihatan  dan pendengarannya. Biasakan matanya untuk melihat Qur`an, atau melihat orang tuanya ketika memegang dan membaca Al-Qur`an  agar anak bisa mengetahui begitulah cara membaca Qur`an. Tempelkan poster bergambar Huruf  Hijaiyah pada dinding yang mudah dilihat oleh anak. Bisa juga kita buat ‘mini atur’ mushaf Qur`an yang dibuat dari lembaran-lembaran kertas tebal (misalnya bekas kardus susu), susunlah, dirangkai dan dikemas sehingga menyerupai Qur`an (walaupun tidak persis). Ini sebagai antisipasi biasanya ketika melihat orang tua membawa dan membaca Qur`an, si anak akan mendekat dan tangannya meraih-raih mushaf yang bisa mengakibatkan sobek.
4.    Menyediakan media berkaitan Qur`an.

Berilah media-media penunjang yang dapat memancing kesenangan, hobi dan kecintaan pada Al-Qur`an. Media penunjang bisa berupa VCD, DVD, kasset, buku iqra`, juz `amma, buku bacaan bergambar berkaitan Al-Qur`an, KARTU HIJA`IYAH, Al-Qur`an bernuansa anak-anak, poster, juga mainan-mainan yang bisa dipadukan dengan pembelajaran Al-Qur`an. Media atau mainan-mainan ini sangat disenangi oleh anak-anak sesuai dengan perkembangan jiwanya.



.....bersambung....

KIOS QURAN ONLINE: KEGIGIHAN SYETAN ( 2 )

KIOS QURAN ONLINE: KEGIGIHAN SYETAN ( 2 ): KEGIGIHAN SYETAN (--tulisan kedua) Tahapan berikutnya dari langkah syetan untuk menggoda dan menyesatkan manusia adalah: Tahap keem...

Minggu, 23 Agustus 2015

KEGIGIHAN SYETAN ( 2 )

KEGIGIHAN SYETAN
(--tulisan kedua)
Tahapan berikutnya dari langkah syetan untuk menggoda dan menyesatkan manusia adalah:

Tahap keempat: yaitu tahap shagaa-ir, maksiat berupa dosa-dosa kecil.

Jika orang tersebut dijaga Allah dari melakukan dosa besar, setan tidak putus asa untuk terus menggoda yaitu melalui dosa-dosa kecil. Dosa-dosa kecil ini biasanya dianggap sepele karena banyak orang yang melakukannya dan dianggap sudah biasa seperti berbicara yang menyinggung perasaan orang lain, berburuk sangka,  dan lain-lain. Tapi kalau yang namanya dosa hendaknya kita jangan lagi memandang besar-kecilnya, tapi lihatlah bahwa hal itu adalah pelanggaran atas hukum Allah. Pantas kalau ada sebuah nasehat ‘Tidak ada dosa kecil kalau dilakukan berulang-ulang, dan tidak ada dosa besar kalau diikuti dengan istighfar (taubat)’.

Tahap kelima: yaitu setan menyibukkan manusia dengan hal-hal yang mubah (boleh).

Dengan membuat orang menjadi sibuk dan menghabiskan waktunya dalam hal amalan mubah, maka orang itu telah membuang kesempatan untuk berbuat kebaikan atau ibadah yang berpahala, yang kita semua dianjurkan atau diperintahkan mengamalkannya. Hukum mubah dalam terminology fiqih adalah segala amalan yang jika dikerjakan tidak mendapat pahala, dan jika ditinggalkan tidak mendapatkan dosa, artinya boleh dikerjakan juga boleh ditinggalkan. Contoh dari amalan mubah adalah makan, tidur, berbelanja (shopping), jalan-jalan, nonton TV, chatting, facebook-an, sms-an, dan sebagainya. Syetan akan menggoda kita dengan menyibukkan diri dan menghabiskan banyak waktu untuk melakukan aktifitas ini hanya sekedar demi kesenangan, bukan karena kebutuhan. Waktu yang tersita ini secara tidak langsung sudah  membuang kesempatan untuk melakukan amalan atau ibadah yang lebih bermanfaat dan berpahala. Bahkan bisa jadi dikarenakan terlena dengan kesenangan amalan mubah ini, kita jadi melalaikan kewajiban yang mengakibatkan dosa. Misalnya akibat nonton pertandingan bola berjam-jam, kemudian mengulur-ulur waktu sholat isya` sampai akhirnya ketiduran. Begitu bangun bahkan sudah kesiangan di mana waktu sholat subuh sudah habis.

Tahap keenam: setan menyibukkan manusia dengan amal-amal yang mafdhul (kurang utama).

Manusia disibukkan dengan suatu amal sholeh (sunnah) tetapi lalai dari amal sholeh yang lebih afdhal (lebih utama) atau yang sebaiknya lebih diprioritaskan untuk keadaan tertentu. Misalnya seseorang disibukkan dengan perkara sunat dari pada fardhu, maka sibuklah dia dengan yang disunatkan dan meninggalkan yang difardhukan. Misalnya ada orang yang berlama-lama melaksanakan sholat tahajjud, dilanjutkan berdzikir dan membaca Al-Qur`an hingga menjelang subuh dia tidur lagi. Begitu ia bangun ternyata waktu sholat subuh sudah  habis. Maka hal itu menunjukkan bahwa ia terlalu mengejar amalan sunnah sampai mengorbankan yang wajib yaitu sholat subuh. Bersedekah adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan dengan tanpa ketentuan jumlah, frekwensi, waktu, tempat dan orang yang disedekahi. Sementara zakat mal (harta), termasuk di dalamnya zakan penghasilan, adalah kewajiban yang sudah ditentukan bendanya, jumlah, nishobnya, waktu, dan orang berhak menerima. Maka kalau ada orang yang sangat sering menyumbangkan hartanya (bersedekah), bahkan dalam jumlah yang banyak sekalipun, maka hal itu belum dapat membebaskan kewajibannya untuk berzakat kalau ia tidak menyisihkan bagian zakatnya. Dan ini berarti ia sudah tergoda oleh syetan dengan memenuhi yang sunnah tapi meninggalkan yang wajib.
                Demikian jelas bagi kita tentang kegigihan dan semangat syetan untuk menggoda kita. Tentu hal ini harus mendorong kita agar lebih gigih dan bersemangat untuk menghindar atau melawan mereka dengan tetap berjalan pada jalan yang lurus dan diridhai oleh Allah swt.


Syamsul




Kamis, 20 Agustus 2015

KEGIGIHAN SYETAN



KEGIGIHAN SYETAN

oleh: M. Syamsul Hadi

Sejak pertama kali syetan divonis bersalah karena tidak mentaati Allah untuk bersujud menghormati Nabi Adam, mereka berjanji akan senantiasa menggoda manusia. Mereka dengan gigih dan semangat akan menggoda manusia dengan berbagai cara dan sampai nanti di hari kiyamat. Hal ini dapat kita lihat paling tidak dari ayat :
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,  Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (Al-A`raf: 16-17)
            Kalau kita pahami ayat di atas menunjukkan betapa gigih dan bersemangatnya syetan dalam menggoda manusia. Apabila gagal dari satu jalan maka mereka akan menggoda dari jalan lain, dan jika jalan lain itu gagal juga maka mereka cari lagi dari jalan lain, dan begitu seterusnya. Mereka tidak akan pernah berhenti mencari-cari celah agar propagandanya berhasil. Dan bahkan mereka saling bekerja sama dengan sesama syetan, bahkan dengan manusia juga, saling membisikkan untuk menyesatkan manusia (Al-An`am: 113). Syetan tidak akan putus asa dari usaha menggelincirkan manusia dari jalan kebenaran hingga mereka sama-sama masuk neraka. Allah berfirman :
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), Karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala”(35. Fathir: 6)
Banyak ulama` merumuskan langkah-langkah syetan dalam menggoda manusia dari sudut pandang yang berbeda-beda. Diantaranya adalah Syekh Ibnu Qayyim Al-Jauzi menjelaskan bahwa langkah-langkah atau tahapan yang ditempuh syetan untuk menyesatkan manusia dengan 6 langkah sebagai berikut :

Pertama: setan berusaha agar manusia menjadi kafir atau musyrik.

              Tidak sedikit diantara orang yang semula beragama Islam tapi karena terdesak ekonomi hingga ia pindah ke agama lain karena mendapat bantuan dari misionaris Kristen. Bantuan yang biasa mereka berikan adakalanya berupa bahan makanan, pakaian, biaya pendidikan, pengobatan, keuangan dan sebagainya. Kalau pun tidak sampai pindah agama, banyak orang islam yang sudah berbuat syirik dan kurofat dengan menduakan Allah dalam kekuasaan. Perhatikan sebagian mereka yang mempunyai kepercayaan adanya kekuatan ghaib di balik benda-benda mati seperti cincin, keris, pepohonan dan bahkan kuburan. Mereka beranggapan bahwa benda-benda itu dapat memberikan keberuntungan atau menolak musibah. Ada juga yang mengikuti mitos-mitos dengan mengharuskan diri untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu dengan keyakinan kalau tidak melakukannya takut akan mendapat mushibah tertentu. Atau sebaliknya jika melakukan amalan tertentu ia yakin akan mendapatkan apa yang ia inginkan. Padahal amalan atau perbuatan itu tidak diajarkan dalam Islam baik berdasarkan dalil umum (ijmaly) maupun dalil khusus. Hal ini seperti banyaknya mitos-mitos seputar kehamilan, kelahiran, pernikahan dan kematian misalnya ari-ari bayi yang dikubur ditanah harus disertai dengan kembang tujuh rupa, pensil, kertas, jarum jahit dan sebagainya.

Tahap kedua: yaitu tahapan bid’ah (mengada-ada dalam urusan agama).

              Manusia dibuatnya untuk membuat dan menerapkan bid’ah. Bid’ah adalah membuat amalan ibadah ritual yang baru yang bertentangan dengan apa yang disyariatkan Allah dan Rasulnya, baik mengurangi, menambah atau mengubah apa yang sudah ditentukan. Misalnya dulu pernah ada sebuah kelompok di Jawa Timur yang mengubah bacaan sholat dengan membaca terjemahannya yaitu dengan bahasa Indonesia. Padahal bacaan dan gerakan sholat sudah ditentukan dalam hadits. Ada juga orang yang mengharuskan membaca surat Al-Fatihah dari ayat 1 – 7 dengan sekali nafas ketika membacaanya untuk pengobatan. Padahal tidak ada dalil yang mengharuskan begitu, bahkan lebih afdhal bernafas setiap ayatnya, dan ini lebih memungkinkan terpenuhinya hokum-hukum tajwid.

Tahap ketiga: yaitu tahap kabaa-ir, berupa dosa-dosa besar.


                Jika orang tersebut selamat dari bid`ah maka dimulailah tahap ketiga yaitu godaan dosa besar. Yang termasuk dosa besar antara lain adalah menyekutukan Allah (bahkan dosa paling besar), durhaka pada orang tua, membunuh, mencuri (termasuk korupsi dan pencucian uang),berzina, minum-minuman keras (termasuk narkotika) dan berjudi. Di zaman yang semakin canggih sekarang ini para syetan juga semakin canggih cara menggodanya. Kalau zaman dulu orang berjudi harus saling bertemu di satu meja di tambah beberapa alat-alat judi. Tapi di zaman sekarang perjudian dapat dilakukan tanpa harus bertemu di satu meja misalnya dengan laptop melalui internet, atau melalui HP. Pencurian bisa dilakukan dengan menggesekkan kartu ATM, bahkan bisa mencuri pulsa melalui HP. 

......................... bersambung.








Rabu, 29 April 2015

TONTONAN ALTERNATIF untuk si buah hati:

TONTONAN ALTERNATIF untuk si buah hati:

yg menghibur,
dan mendidik,
VCD Islami (Syami-Dodo_-Nadya) dari KCR production:

 

Harga Rp. 25.000 s/d Rp. 180.000


1 Indahnya Ramadhan ,Film musikal,                                         25.000
2 Cintai Allah, Sayangi teman ,Film musikal,                              25.000
3 Cinta Allah, Cinta Rasul, Film musikal,                                     25.000
4 Indahnya alam, Indahnya islam, Film musikal                         25.000
5 Shalat , Ensiklopedi anak muslim 1,                                          25.000




6 Puasa yuuk ,Ensiklopedi anak muslim 3,                                  25.000
7 Rukun iman, Ensiklopedi anak muslim 4,                                 25.000
8 Hukum dalam islam, Ensiklopedi anak muslim 5                    25.000
9 Shalat 2, Ensiklopedi anak muslim 6,                                        25.000
10 Zakat , Ensiklopedi anak muslim 9                                          25.000



11 Akhlak mulia Ensiklopedi anak muslim 10                             25.000
12 Sejarah perjuangan N. Muhammad, Ensiklopedi12              25.000
13 Bersuci, Ensiklopedi anak muslim 13                                      25.000
14 Mari mengenal Allah, Ensiklopedi anak muslim 17              25.000
15 Mari mengenal nabi, Ensiklopedi anak muslim 19               25.000



16 Belajar shalat seperti nabi ,                                                      25.000
17 Berwudhu seperti nabi, Ensiklopedi anak muslim 21,          30.000
18. Paket: Rukun iman & Islam–1, (6 CD), Ensiklopedi,             90.000
19. Paket: Kisah Teladan ( 6 CD )                                                  90.000
20. Paket: Kisah Nabi & Rasul ( 10 CD )                                    180.000



Minat?
sms 081310892113
WA / SMS 082110209710

BB  52EE0994
kiosquranonline.blogspot.com